Respon Alam Terhadap Kezaliman

Respon Alam Terhadap Kezaliman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Tegakkan amar makruf nahi munkar. Bila tidak, maka Allah akan menghancurkan kaum tersebut dan tidak mengabulkan doa orang yang berdoa. Mengapa Bani Israel terlunta-lunta hidupnya? Mengapa mereka terusir dari satu negri ke negeri lainnya? Bahkan sudah merampas negri pun kehidupan mereka tidak tenang dan nyaman. Karena tidak menegakkan amar makruf nahi munkar.

Amar makruf nahi munkar itu untuk menjaga alam, manusia dan kehidupan. Untuk menyelaraskan hukum semesta dengan tingkah pola manusia. Menyelaraskan alam yang bersujud pada Allah dengan manusia sebagai hamba Allah. Bila Alam dan manusia tak saling beriring maka terjadilah kehancuran.

Alam akan merespon kezaliman dengan cepat. Dalam Al-Qur'an dijelaskan sebuah kaum yang zalim tiba-tiba diserang oleh wabah belalang, kodok dan banjir darah. Sebuah kaum, tiba-tiba hasil panennya gagal total padahal di malam harinya tidak ada peristiwa apa pun yang bisa menggagalkan panen. Angin, hujan, petir, tanah dan suhu udara yang biasanya bersahabat, justru berbalik menghancurkan manusia.

Menurut kisah leluhur. Apa yang terjadi saat penjajahan Belanda? Apa yang terjadi sebelum peristiwa G30S PKI? Negri muslim yang kaya raya tiba-tiba menjadi budak. Tanah yang subur tiba-tiba mengalami panceklik yang menimbulkan kemelaratan. Tanah yang subur tiba-tiba menjadi tandus. Mata air tiba-tiba menghilang.

Sofyan Tsauri pernah menyaksikan fenomena yang aneh. Di era Umar bin Abdul Aziz, tanaman subur, kambing dan serigala bersahabat. Namun saat dia perjalanan dalam pengembaraannya, terlihat serigala memakan kambing. Dia pun bertafakur, berkesimpulan sebentar lagi pemimpin yang adil akan wafat digantikan yang zalim. Keesokan paginya terdengar bahwa pemimpin yang adil wafat.

Hati yang terpecah belah. Perseteruan dalam pentas publik. Hiruk-pikuknya masyarakat. Sebuah isyarat dan fenomena bahwa kezaliman telah datang dan kita berdiam diri dalam menegakkan amar makruf nahi munkar.

0 Komentar