Berinteraksi dengan "Dajjal"

Berinteraksi dengan "Dajjal"

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Uniknya surat Al-Kahfi, tidak fokus berkisah para Nabi tetapi tentang hamba-Nya yang Shaleh. Apa kaitannya dengan keselamatan dari Dajjal?

Kisah Ashabul Kahfi, Khaidir, Zulkarnain dan pemilik kebun yang shaleh, berkaitan interaksi dengan masa depan. Itulah empat kisah di Al-Kahfi.

Ashabul Kahfi, Kezaliman pasti tergantikan dengan keadilan. Itulah hukum alamiah  kehidupan. Andai juru dakwah berdiam diri, keadilan akan tetap tegak.

Kita yang butuh memperjuangkan keadilan. Agar mendapatkan ampunan, rahmat dan ridha Allah. Allah memberikan medan perjuangan berupa kezaliman.

Menjaga kader dakwah lebih penting dari menghancurkan kezaliman yang berefek hancurnya juru dakwahnya. Karena dakwah harus berkelanjutan.

Pemilik kebun mukmin, menasihati pemilik kebun lainnya yang merasa selamat dari azab Allah karena kekayaan dan pengikutnya lebih banyak.

Kekayaan dan kekuasaan yang berpondasikan kebanggaan dan kesombongan akan hancur dengan sendirinya. Itu hukum alami kehidupan.

Nabi Khaidir melakukan sesuatu yang tak bisa dimengerti oleh Nabi Musa, karena Khaidir paham yang akan terjadi di masa depan.

Menarik masa depan  dengan aksi di masa sekarang. Mengubah arah masa depan. Intervensi masa depan. Itulah aksi Nabi Khaidir.

Zulkarnain penguasa timur dan barat. Terus mengembara menemui berbagai bangsa di penjuru dunia.

Kekuasaannya kokoh karena rahmat Allah. Itu yang menghujam di jiwanya. Ini kerendahan yang membawanya pada puncak kelanggengan kekuasaan yang tak dimiliki oleh manusia lainnya.

Kekuasaannya kokoh karena memangkas kezaliman dan  kerusakan masa kini juga masa depan, berupa Yajuj dan Makjuj. Kelak kerusakan ini akan muncul lagi.

Dajjal, gambaran kezaliman dan kerusakan yang parah. Serpihan kerusakannya dijelaskan oleh Rasulullah saw. Bersikaplah dengan 4 kisah di surat Al-Kahfi.

Sosok Dajjal bisa berupa sosok penguasa, konglomerasi pengenggam kekayaan dan pengendali banyak pengikut, juga kaum yang merusak.

Sosok Dajjal dihadirkan bukan agar pasrah dengan keadaan, tetapi memunculkan sosok yang teguh berjuang menghadapi beragam kerusakan. Seperti 4 kisah di surat Al-Kahfi.

Dajjal itu pasti hancur. Tugas kita merealisasikan kehancurannya demi meraih ridha Allah.

0 Komentar